Ni aq posting contoh KIR yang aku buat selama aku menempuh study di UI (MANJ). Emang si KIR ni cumak menggelar juara 2 se NJ Putri pas Pekan Madaris. Tapi, da juga yang pernah masok 23 besar Lomba KIR se provinsi lho. Sayang nya pas seleksi 10 besar gak kepilih. Hem..... semangat terus y buat kalian khususnya adek2q di UI.... terus bersemangat. Jangan pernah bosan atau males untuk membuat KIR. Soalnya, dari KIR kita akan mendapatkan pengalaman banyak dan ilmu kita akan lebih luas.
Semoga KIR ini bermanfaat buat kalian.....:)
ABSTRAK
Di Indonesia, Plumeria Sp lebih dikenal dengan bunga
kamboja. Adapula beberapa daerah yang menyebutnya dengan bunga cempaka ( bunga
kuburan) karena lebih banyak ditanam di sekitar area pemakaman. Oleh karena
itu, bunga kamboja ini mendapat julukan si bunga angker. Sehingga, pemanfaatan
bunga kamboja sangatlah rendah. Di luar negeri, bunga kamboja memiliki daya
pemanfaatan yang relatif tinggi. Karena bunga kamboja memiliki aroma dan warna
yang khas. Sedangkan di Indonesia sangatlah tragis, banyak bunga kamboja yang
terbuang sia-sia. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari bunga
kamboja tersebut.
Adapun
rumusan masalah dalam pembahasan karya tulis ilmiah ini meliputi : (a)
Bagaimana cara memanfaatkan bunga kamboja sebagai minuman. (b) Apa saja
kandungan bahan kimia yang terdapat pada bunga kamboja sebagai obat
tradisional. Sedangkan tujuannya yaitu untuk mendeskripsikan manfaat kamboja bagi kesehatan,
secara khusus yaitu (a) untuk mengetahui
manfaat kamboja dalam bentuk teh bagi kesehatan (b) menjadikan
teh kamboja sebagai pengganti obat-obatan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Akhir dari pembahasan karya tulis ilmiah
ini dapat disimpulkan : (a) bunga kamboja merupakan salah satu
tanaman obat yang jarang diketahui oleh banyak orang.(b) bunga kamboja dalam
bentuk teh oja sangatlah tepat untuk dijadikan minuman tiap hari karena banyak
manfaat yang bisa diambil. Teh oja sangat bermafaat bagi tubuh. Antara lain
sebagai penurun panas,melancarkan buang air besar, mengobati batuk, mencegah
reumatik, melancarkan haid, dan
hipertensi.
Kandungan-kandungan yang dapat kita peroleh dalam
teh oja ini antara lain :
Tanin, flavonoid, alkoloid dan steroid sebagai
antioksidan yang dapat menurunkan demam, mengobati disentri, dan panas dalam. Fenol
sebagai pemberi aroma khas teh oja. Vitamin C untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang selalu mencurahkan rahmat dan petunjuk kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Meskipun banyak rintangan dan
kesulitan yang kami hadapi dalam menyusun makalah ini. Baik karena minimnya
waktu yang kami miliki, ataupun kesalahan-kesalahan yang tidak bisa kami
selesaikan.Alhamdulillah atas bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT makalah ini
dapat kami selesaikan.
Disamping
itu, tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang menbantu
kami hingga makalah ini terselesaikan. Diantaranya kepada:
1) Kepala
Sekolah MA Nurul Jadid yang telah memberi kami kesempatan untuk mengikuti lomba
KTI ini dan memberikan kami
fasilitas-fasilitas penunjang yang mendukung terselesainya KTI ini.
2) Ahmad
Khoisol, S.P. selaku Ketua program serta pendamping kami yang turut mendukung
dan membimbing kami dalam menyelesaikan tema KTI yang kami pilih.
3) Taufiqurrohman,
S.Pd. selaku pembimbing yang turut mendukung dan membimbing kami dalam
menyelesaikan KTI ini.
4) Semua
pihak yang terlibat dalam perlombaan yang kami ikuti. Berkat bantuan dan saran
yang mereka berikan sehingga KTI ini berjalan dengan lancar.
Semoga
amal kebaikan beliau-beliau mendapat balasan yang lebih dari Tuhan Yang Maha
Esa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Agar kami tidak mengulangi kesalahan-kesalahan untuk yang kedua kalinya.
Probolinggo, 20 April
2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................
iii
ABSTRAK .......................................................................... iv
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2. Ruang Lingkup Masalah............................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................... 2
1.4.1 Tujuan Umum.................................................................. 2
1.4.2 Tujuan Khusus................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian....................................................................... 4
2.2 Alat dan Bahan........................................................................... 4
2.3 Proses Pembuatan........................................................................ 4
2.4 Cara Penyajian............................................................................. 5
2.5 Sejarah Kamboja ........................................................................ 6
2.6 Ciri – Ciri Kamboja..................................................................... 7
2.7 Kandungan Bagian Kamboja...................................................... 8
2.8 Pemanfaatan Kamboja................................................................ 9
2.8.1 Antibiotik dan Mengobati Sakit Gigi.............................. 9
2.8.2 Mengobati Bisul.............................................................. 9
2.8.3 Mengobati Kaki Bengkak................................................ 10
2.8.4 Gonorrhoea dan Borok.................................................... 10
2.9 Teh Kamboja (Teh Oja)............................................................... 10
2.10 Kandungan Teh Oja ...................................................... 10
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................... 16
3.2 Saran ........................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................
17
LEMBAR
PENGESAHAN
Karya Tulis
Ilmiah ini berjudul “Pemanfaatan Bunga
Kamboja (Plumeira Sp.) sebagai Obat
Tradisional Alternatif”
Oleh :
Kelompok I
MA Nurul Jadid Paiton Probolinggo
1. Sri Wahyuni
2. Wirdatun Nafisah
3. Rizqy Khoirun Nisa’
Paiton, 09
Oktober 2013
Penulis
Kelompok I MA Nurul Jadid Paiton
Petugas Kepustakaan, Guru Pembimbing,
GUNTUR MAHESA, S.Kom TAUFIQUR RAHMAN,S.Pd
Mengetahui
Kepala Madrasah,
K. AHMAD ZAKI, S.H.I
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di
Indonesia, Plumeira Sp. lebih dikenal dengan bunga kamboja. Adapula
beberapa daerah yang menyebutnya dengan bunga cempaka (bunga kuburan) karena
lebih banyak ditanam disekitar area pemakaman. Oleh karena itu, bunga kamboja
ini mendapat julukan si bunga angker. Sehingga, pemanfaatan bunga kamboja
sangatlah rendah. Di luar negeri, bunga kamboja memiliki daya pemanfaatan yang
relatif tinggi. Karena bunga kamboja memiliki aroma dan warna yang khas.
Sedangkan di Indonesia sangatlah tragis, banyak bunga kamboja yang terbuang
sia-sia. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari bunga kamboja
tersebut.
Semua yang kita bicarakan di atas, telah
diterangkan oleh Alquran sejak 14 abad yang lampau. Allah SWT berfirman dalam
surah Ar-Ra’d ayat 4:
وَفِي
الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ
صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا
عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
"Dan
di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur,
tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak tanaman itu atas
sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir."
Oleh
karena itu, kami berfikir dan memilih bunga kamboja sebagai bahan utama dalam KTI
kami. KTI ini berawal sejak kami
mengetahui adanya LKTI di Universitas Jember yang merupakan salah satu media untuk
meningkatkan kretivitas pelajar. Kami mengumpulkan informasi tentang bunga
kamboja baik melalui internet, buku-buku ataupun bertanya kepada beberapa orang
yang tau tentang bunga kamboja. Setelah kami mendapatkan cukup banyak
informasi. Akhirnya kami membandingkaan, menguji, dan mempertimbangkan kembali
kandungan bunga kamboja yang bisa kami manfaatkan.
1.2. Ruang Lingkup Masalah
Dalam penelitian
ini, masalah yang akan dibahas adalah tentang manfaat bunga kamboja yang
digunakan dalam bentuk teh bunga kamboja yang kita sebut dengan “Teh Oja”.
1.3. Rumusan Masalah
a) Apa
saja kandungan bahan kimia yang terdapat pada bunga kamboja sebagai obat
tradisional?
b) Bagaimana
cara memanfaatkan bunga kamboja sebagai minuman?
1.4. Tujuan Penelitian
1
1.1
1.4.1. Tujuan Umum
Secara umum, penelitian kami bertujuan mendeskripsikan manfaat kamboja
bagi kesehatan.
1.4.2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran obyektif tentang:
1) Mengetahui
manfaat kamboja dalam bentuk teh bagi kesehatan
2) Menjadikan
teh kamboja sebagai kebiasaan konsumsi sehat bagi masyarakat.
1.5. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian,
sangat diharapkan adanya manfaat yang diperoleh oleh penulis dan pembaca. Dalam
penelitian kali ini, beberapa manfaat yang dapat kami peroleh antara lain:
1.
Menjadikan bunga
kamboja lebih bermanfaat
2.
Mengurangi
penggunaan obat-obatan yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya
3.
Menjadikan kita
lebih berfikir kreatif dan inovatif
4.
Menjadikan hidup
sehat lebih mudah dan murah
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5. Deskripsi Bunga Kamboja
Tanaman
kamboja itu ibarat paradoks dimana di
satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di
sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan.
Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya
sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan
sebagai tanaman hias seperti adenium, mandevila, dan juga pachypodium.
Tanaman
kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti
vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan
disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan
dengan menyemai biji kamboja pada media tanam. Berikut merupakan ciri-ciri
fisik yang ada pada bunga kamboja.
Ciri-ciri
|
Akar
|
Batang
|
Daun
|
Bunga
|
Buah
|
Biji
|
Bentuk
|
Serabut
|
Bercabang
|
Bulat dan sedikit lonjong
|
Seperti mahkota
|
-
|
Kecil dan memanjang
|
Warna
|
Coklat
|
Hijau Daun
|
Hijau
|
Merah dan pink
|
-
|
Coklat muda
|
Ukuran
|
Besar dan kecil
|
Panjang dan tinggi
|
Kecil
|
> 5 cm
|
-
|
Sangat Kecil
|
Tekstur
|
Kasar dan agak lunak
|
Kasar
|
Halus
|
Halus
|
-
|
Sedikit kasar
|
Keterangan
|
Bentuk
akarnya serabut dan daun sedikit lonjong
|
Warna
bunganya sangat indah, karena barmacam-macam
|
Ukuran
bunga Adenium (kamboja) bisa mencapai lebih dari 5 cm
|
Tekstur
tumbuhan bunga Adenium tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus
|
2.6. Kandungan Bagian Kamboja
Tanaman kamboja
ternyata mengandung banyak senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan
manusia, antara lain asam plumerat, asam serotinat, plumierid, dan agoniadin. Sedangkan
kulitnya mengandung zat pahit beracun dan getahnya mengandung damar dan asam
plumeria. Sementara akar dan daunnya mengandung saponin, polifenol, alkaloid,
dan juga fenetilalkohol. Dan senyawa fulvoplumierin yang terdapat di hampir
seluruh bagian tanaman ini bermanfaat untuk menghambat disentri, mengobati
radang saluran pernafasan, TBC, maupun hepatitis.
Umumnya, mayoritas
masyarakat di Indonesia belum memaksimalkan fungsi tanaman kamboja ini selain
sebagai penghias taman kuburan. Di beberapa daerah termasuk di Bali, selain
menggunakan kamboja sebagai tanaman hias, tanaman kamboja telah digunakan untuk
menggelar berbagai upacara keagamaan, penenang jiwa, dan lainnya.
Mungkin belum banyak
yang tahu juga bahwa bunga kamboja ini termasuk bunga yang bisa dimakan
layaknya bunga-bunga lainnya seperti bunga pepaya dan bunga turi. Khasiat dari
mengkonsumsi teh bunga kamboja ini antara lain untuk meredakan demam, meredakan
batuk, melancarkan keluarnya air seni, mencegah pingsan, menghentikan mencret,
melancarkan menstruasi dan lainnya.
Adapun manfaat pada
bagian organ tanaman kamboja sebgai berikut:
a) Batang
: mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis
karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. Khusus pada kulit batang
berkhasiat untuk menumpas rasa sakit karena bengkak dan pecah-pecah pada
telapak kaki. Getah bunga kamboja mengandung senyawa plumeirid, yakni senyawa
glikosida yang bersifat racun. Karena bersifat racun dan kuman, getah kamboja
dengan dosis yang tepat berguna sebagai obat sakit gigi atau obat luka, dan
berkhasiat pula bagi penderita frambusia. Namun getah ini jangan sampai dikonsumsi
karena bersifat racun dan jangan sampai terkena mata karena bisa mengakibatkan
kebutaan.
b) Bunga
: untuk mencegah rematik atau asam urat (digunakan sebagai teh), meredakan
demam, menghentikan batuk, melancarkan keluar air seni, menghentikan mencret
karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika
dikonsumsi dalam jumlah banyak). Selain itu, bunga kamboja memiliki aroma yang
khas. Oleh karena itu, aroma bunga kamboja dapat digunakan sebagai bahan
campuran sabun, obat nyamuk, dan minyak
wangi.
2.7. Pemanfaatan Kamboja
2
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8.1
Antibiotik
dan Mengobati Sakit Gigi
Getah kamboja mengandung alkaloid,
tanin, flavonoid dan triterpenoid yang sangat bermanfaat untuk antibiotik,
tentunya dengan dosis yang tepat. Tanaman kamboja juga disebut sangat ampuh
untuk mengobati sakit gigi berlubang.
Caranya yakni dengan mengambil
beberapa tetes getah kamboja dengan menggunakan kapas, kemudian letakkanlah
kapas tersebut pada gigi yang sakit. Dosisnya cukup 1-2 kali saja perhari.
Meski demikian, perlu diperhatikan
bahwa pengobatan dengan getah tersebut sifatnya hanya sementara dan tidak bisa
difungsikan untuk menuntaskan rasa sakit gigi tersebut. Dan jika dikonsumsi
dengan dosis yang tinggi akan menyebabkan gigi keropos.
2.8.2
Mengobati
Bisul
Cara pemakaian untuk
mengobati bisul ialah dengan cara memanaskan daun kamboja di atas api sampai
layu, kemudian olesi dengan minyak zaitun. Lalu, daun tersebut ditempelkan pada
bisul dalam keadaan masih panas.
2.8.3
Mengobati
Kaki Bengkak
Akar dan batang kamboja juga bisa dimanfaatkan untuk
mengobati kaki bengkak dan tumit yang pecah-pecah. Caranya dengan merebus akar
dan daunnya sampai mendidih kemudian tambahkan garam mineral. Lalu gunakan air
rebusan daun, akar, dan garam tersebut untuk merendam kaki yang bengkak dua
kali sehari.
2.8.4
Gonorrhoea
dan Borok
Ada yang meyakini bahwa
dengan meminum rebusan akar kamboja, penderita penyakit menular seksual (PMS),
kencing nanah atau gonorrhoea dapat dibantu mengatasinya. Oleskan getah kamboja
pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.
2.9. Teh Kamboja ( Teh Oja )
Teh
Oja merupakan teh herbal dari bunga kamboja yang memiliki banyak khasiat bagi
daya tahan tubuh manusia. Mulai dari penurun panas,melancarkan buang air besar,
mengobati batuk, mencegah reumatik,
melancarkan menstruasi, dan hipertensi.
1. Tanin
Tanin
terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh dan memiliki batang sejati. Secara
kimia terdapat dua jenis tanin, yaitu tanin terkondensasi dan tanin
terhidrolisis. Tanin terkondensasi hampir terdapat disemua mbuhan paku-pakuan
dan gymnospermae (tumbuhan biji tertutup), serta tersebar luas dalam
angiospermae terutama pada tumbuhan berkayu. Tanin terhidrolisis, penyebarannya
terbatas hanya pada tumbuhan berkeping dua.
Tanin
terkondensasi atau disebut flavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk
secara kondensasi katekin tunggal (galokatekin) yang membentuk senyawa dimer
dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Ikatan karbn-karbon menghubungkan satu
satuan flavon dengan satuan berikutnya melalui ikatan 4-8 atau 6-8. Kebanyakan
flavolan mempunyai 2 sampai 20 satuan favon. Nama lain untuk terkondensai
adalah proantosianidin karena bila direaksikan dengan asam panas, beberapa
ikatan karbon penghubung satuan terputus dan dibebaskan monomer antosianidin.
Tanin
terhidrolisis dibagi menjadi dua kelas, yang paling sederhana depsida
galoiglukosa. Pada senyawa ini, inti molekul berua senyawa dimer asam galat,
yaitu asam heksahidroksidifenat, disinipun berikatan dengan glukosa (Harbone
1987).
2. Fenol
Kuinon
adalah senyawa berwana dan mmpunyai kromofor dasar. Kuinon untuk tujuan
identiikasi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu benzokuinon (kuinon yang
kromofor terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua ikatanrangkap
karbon-karbon), naftokuinon, antrakuinon dan kuinon isoprenoid. Tiga kelompok
pertama biasanya terhidroksilasi dan bersiat senyawa fenol serta mungkin
terdapat in vivo daam bentuk gabungan dengan gula sebagai glikosida atau
dalam bentuk kuiol tanpa warna, kadang-kadang juga bentuk dimer. Dengan demikin
diperlukan hidrolisis asam untuk melepaskan kuinon bebasnya (Harbone 1987).
Gambar
1. Stuktur kimia fenol
2. Alkaloid
Alkaoid
merupakan senyawa kimia tanaman hasil metabolit sekunder yang terbentuk
berdasarkan prinsip pembentukan campuran. Alkaoid terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu elemen yang mengandung N terlibat pada pembentukan alkaloid, elemen tanpa
N yang ditemukan dalam molekul akaoid dan reaksi yang terjadi untuk pengikatan
khas elemen-elemen pada alkaloid. Dengan adanya unsur N pada akaloid, jelas ada
hubungan dengan pembentukan asam-asam amino menjadi protein pada tanaman.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa alkaloid terbentuk sebagai hasil
sampingan dari pembentukan protein. Keterkaitan antara karbon dengan N memegang
peranan penting (Sirait 2007).
Hampir
semua alkaloid yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu,
ada yang sangat beracun tetapi adapula yang sangat berguna dalam pengobatan,
misalnya kuinin, morfin, dan stiknin adalah alkaloid yang terkenal dan
mempunyai efek fisiologis dan psikologis. Menurut Sudirman (2011), daun
kangkung air mengandung senyawa alkaloid yang berpotensi sebagai antioksidan.
Alkaloid tidak mempunyai tatanama sistematik. Oleh karena itu, suatu alkaloid
dinyatakan dengan nama trivial yang berakhiran -in atau -ina (Lenny 2006)
Gambar 2. Struktur
kimia alkaloid
3. Steroid
Steroid
adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan empat cincin yang
saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan
steroid alkohol. Kolesterol merupakan sterol utama pada jaringan hewan.
Kolesterol dan senyawa turunan esternya, dengan lemaknya yang berantai panjang
merupakan komponen penting dari plasma lipoprotein dan dari membran sel sebelah
luar.
Triterpenoid
adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena.
Triterpenoid merupakan senyawa tanpa warna, bebentuk kristal, sering kali
bertitik leleh tinggi dan aktif optik yang umumnya suka dicirikan karena tak
ada kereaktifan kimianya. Triterpenoid digolongkan menjadi empat golongan,
yaitu triterpena sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung (Harborne
1987).
Gambar
3.Struktur kimia senyawa steroid
4. Flavonoid
Flavonoid
merupakan senyawa yang terdiri dari C6-C3-C6. Flavonoid umumnya terdapat pada
tumbuhan sebagai glikosida. Gugusan gula bersenyawa pada satu atau lebih grup
hidroksil venolik. Kegunaan flavonoid pada tumbuhan adalah untuk menarik
serangga yang membantu proses penyerbukan dan untuk menarik perhatian binatang
yang membantu penyebaran biji. Bagi manusia, flavonoid dalam dosis kecil
bekerja sebagai stimulan pada jantung dan pembuluh darah kapiler (Sirait 2007).
Menurut Gavin dan Durako (2012), biota laut misalnya lamun Halophila
johnsonii yang telah diisolasi memiliki senyawa aktif sitosolik plavonoid
yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.
Gambar 4. Struktur kimia flavanoid
Tabel Kandungan dan
Manfaat Teh Oja
No
|
Senyawa
|
Kadar
|
Keterangan
|
1
|
Tanin
|
2.32%
|
menurunkan demam dan mengobati panas
dalam
|
2
|
Fenol
|
15.11
mg GAE/g
|
Berhubungan dengan rasa teh bunga
kamboja
|
3
|
Vitamin C
|
1.89 mg/100g
|
Antioksidan, membantu metabolisme
kolestrol menjadi asam empedu
|
4
|
Alkaloid
|
|
Antioksidan
|
5
|
Steroid
|
|
Mengobati hipertensi
|
6
|
Flavonoid
|
|
Antioksidan alami dan stimulan pada
jantung dan pembuluh darah kapiler
|
7
|
Plumierid
|
|
Suatu zat pahit beracun
|
Berdasarkan
data tersebut, teh kamboja mengandung beberapa zat yang bermanfaat sekaligus
membahayakan. Zat yang membahayakan dalam bunga kamboja yaitu senyawa
plumeirid. Senyawa tersebut bisa dihilangkan dengan menjemur bunga kamboja
tersebut pada sinar matahari langsung hingga bunga layu dan agak kering. Hal
itu dapat membuat senyawa beracun tersebut menguap. Senyawa lain yang ada pada bunga
kamboa adalah tannin, fenol, vitamin C, alkaloid, steroid, dan flovonoid.
Tannin dan flavonoid merupakan senyawa yang bermanfaat untuk antioksidan alami
dan menurunkan demam, disentri, dan mengonati panas dalam. Sedangkan senyawa
alkaloid , steroid, dan vitamin C juga merupakan senyawa yang membantu
melancarkan pencernaan. Senyawa fenol pada bunga tersebut merupakan senyawa
yang mempengaruhi rasa, aroma, dan warna
pada teh. Semakin tinggi kandungan fenol, semakin tinggi pula aroma, rasa
dan warnanya. Kita ketahui juga bahwa bunga kamboja kuning memiliki kandungan
fenol tertinggi dan yang terendah dimiliki bunga kamboja putih.
Setelah
dilihat dari kandungan senyawa yang terkandung dalam bunga kamboja. Bunga
kamboja dapat dimanfaatkan sebagai minuman herbal yang aman dikonsumsi setiap
hari. Disamping itu, jika ditinjau dari fungsi-fungsi kandungan senyawa
kimianya. Teh bunga kamboja (teh oja) merupakan salah satu minuman obat
alternatif yang dapat menurunkan demam, meredakan batuk, melancarkan keluarnya
air seni, mencegah pingsan, menghentikan mencret, dan lainnya.
BAB III
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
5.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di
atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a)
Kandungan bunga
kamboja antara lain tanin, fenol, vitamin C, alkaloid, steroid, flavonoid, dan
plumeirid.
b)
Bunga kamboja
dalam bentuk teh oja karena dapat diminum setiap hari.
c)
Teh oja sangat
bermafaat bagi tubuh antara lain sebagai penurun panas, melancarkan buang air
besar, mengobati batuk, mencegah reumatik,
melancarkan menstruasi, dan menurunkan hipertensi.
5.2. Saran
a) Pengembangan
pemanfaatan bunga kamboja lebih ditingkatkan untuk mengetahui manfaat lainnya.
b) Sebaiknya
para pelajar mencari inovasi baru yang serupa dengan teh oja agar dapat
mengurangi ketergantungan terhadap zat kimia.
c) Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menggunakan obat herbal sebagai kebiasaan hidup
sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2010. Manfaat Bungan Kamboja dari Obat nyamuk sampai Teh Seduh
Hartati,
Amna.2003.Klasifikasi Bunga Kamboja
Anonim.2007. Inovasi TehHerbal
Yuarini,
Dewa.2004.Senyawa Fitokimia